Syawal Notes


Huah.. akhirnya bisa merebut kembali kedaulatan netbook yang udah dijajah sama si kecil. haha. Udah di depan layar kaca, saatnya nulis lagi. Banyak yang bisa diceritain, tapi nggak tau mulai darimana. Haha.

Oh iya, mumpung masih suasana lebaran (udah lewat 8 hari-,-), aku dan beserta kru-kru yang bertugas mengucapkan mohon maaf lahir dan batin atas semua kesalahan, baik lahir maupun batin, besar maupun kecil, sengaja maupun tidak sengaja. Dan tentunya juga kesalahan-kesalahan lain. Mulai dari 0-0 lagi, tapi jangan buat dosa lagi yah :-) < ---- nyontek nih.. hihi

Nggak kerasa yah, romadhon tahun ini udah selesai, alhamdulillah.. semoga di tahun depan masih bisa bertemu dengan romadhon. Amiin. Bersama dengan keluarga tercita dan rekan-rekan semua.

Romadhon kali ini, agak kecewa memang. Saat di awal semangat begitu menggelora, tetapi saat berada di tengah dan di akhir semangat itu hilang. Gagal mempertahankan sebuah semangat. Yaah,, ini merupakan sebuah kekecewaan lagi.

Kecewa dan menyesal selalu berada di belakang, semoga suatu saat kamu bisa berubah menjadi di depan.

Dan sekarang semuanya kembali ke nol lagi, dan memang harus kembali dari awal, menyusun pondasi pelan-pelan. Hingga nanti bisa mencapai peak dan terus bertahan. 

Sungguh sulit sebenernya melewati suatu fase, dimana fase tersebut (fase ini) yang dalam buku yang pernah aku baca bisa dikatakan sebagai fase Vivere Pericoloso. Sebuah fase yang,, yah artinya cari tahu sendiri lah..
Dan di titik ini adalah salah satu titik terpuncak jika kamu perlu ambil mesin waktu (belum ganti hari kan ya). Namun,,,

Bahkan satu-satunya jalan setelah di puncak adalah turun ke bawah, nggak peduli mau cepat atau lambat. Saat aku ganti kata puncak dengan “mencapai langit” pun juga tidak menyelesaikan masalah. Justru di atas langit masih ada langit. Nah! Jadi harus gimana...??

Bukan sebuah siklus, karena ini tidak berputar. Dan jalan di ujung pun sudah terlihat.

Begitulah hidup..
saat matamu terbutakan oleh harta dan rupa,
saat itu,,
agama menjadi hampa.
padahal agama adalah tiang yang kokoh untuk menuju surga dan meraih janjiNya.
21 tahun dan baru sadar akan itu semua,,
sedihh ya,,
semoga hanya benar-benar yang tepat,
di waktu yang tepat yang akan bisa diraih..

aamiin..

The Puzzle

    Tidak ada yang melarang untuk menerka, begitupun dengan aku, kamu, mereka, dan yang lain. Saat menerka, hati-hatilah dengan kesalahan asumsi yang anda buat. Jangan ciptakan opini publik yang sangat melenceng. Pahami cerita dengan baik-baik, baru buat kesimpulan. Karena apa? Karena inin merupakan salah satu puzzle menuju sebuah kebenaran. Turning point,, selalu begitu, selalu begitu...

@fww_wisnu
1.      2 tahun kebelakang yang begitu bermakna bersamamu :3
Yap,, tepat sekali,, 2 tahun di Bintaro ini nggak ada yang bisa nemenin aku selengket ini. Kemanapun aku pergi kamu pasti ada. Utamanya ke kampus, pasti aku sama kamu. Belum lagi kalo cari makan, belum lagi pas futsal. Ahh pokoknya kita merupakan pasangan yang pas.

2.      Nggak tahu sekarang mesti sedih ato seneng, yang pasti aku bangga sama kamu
Hmmm.. ini saatnya berpisah sama kamu.. sedih memang, tapi minggu depan kita udah ketemu lagi. Tentunya di Kota tercinta kita, Semarang kota panas. Haha. Biarpun panas, selalu kita taklukkan jalanan kota bersama. Bangga bisa punya kamu di Bintaro ini.

3.      Paling seneng saat harus hujan2an bareng, dan aku nggak pake jas hujan biar kita sama2 hujan2an :p
Inilah salah satu kenangan yang paling aku suka dari kamu. Saat hujan turun dan aku masih sama kamu, aku nggak suka pake jas hujan. Ribet! Dan aku lebih suka basah-basahan sama kamu. Habis itu, sampe kos langsung aku mandiin kamu. Haha.

4.      Pokoknya beda banget pas tingkat 1, Jakarta masih terasa sempit-,-
Haha.. dulu pas tingkat satu di STAN ini, ahh rasanya nggak seru. Kemana-mana terasa jauh. Dan pas tingkat dua kamu datang. Bisa jalan-jalan deh. Selain itu juga berkat kamu, dulu aku dan “La Bella Amante” bisa jalan-jalan keliling Jakarta. Kapan lagi kamu bisa sampe Monas, Kota Tua, Ragunan, Muter2 Bintaro, Tanah Abang PRJ di Kemayoran. Wah rasanya seneng banget. Haha

5.      Kadang kamu nyusahin sih, ngrepotin juga,, tapi aku selalu bahagia kalo itu sama kamu..:3
Yap,, selalu saja ada senang dan susah. Tapi sama kamu banyak senengnya daripada susahnya. Tapi sekali susah langsung jor-joran,, haha. Gara2 aku lupa ngasih kamu minum, terpaksa aku sama “La Bella Amante” harus dorong2. Malu tahu. Haha. Belum lagi pas perut kamu bocor dan minta dioperasi. Wah habisnya 250rb coy.. edaaan. Tapi gakpapa, sekarang kamu bisa sehat lagi.

6.      Kamu yang selalu bisa nahan emosi aku saat lagi meledak-ledak :3
Ya benar,, aku sudah nggak segarang saat pas SMA dulu. Sering meledak-ledak saat disalip orang. sering bawa kamu kenceng2. Semakin tua semakin menghargai nyawa sendiri dan nyawa orang lain. Haha. Sekarang harus lebih hati-hati bawa kamu. Hehe

7.      Kamu juga yang selalu bisa dapet euforia aku :3
Ini nih yang aku suka, saat aku naik kamu,, wah rasanya jadi kayak orang hebat. Pengen bisa berdiri sambil jadi raja jalanan. Haha.. belum lagi aksi manuver-manuver gila kayak Don Marco Simoncelli. Haha.. selalu saja ada euforia saat bersamamu.

8.      Untuk kedua kalinya sepanjang hidup, aku terjatuh,, kali ini sama kamu :)
Yaa,, waktu pagi2 aku harus jemput “La Bella Amante”. Kamu terpaksa jatuh, dan aku pun juga jatuh, untung nggak parah. Gara-gara aku yang agak ngantuk + angkot yang nggak bener. Kamu yang sudah oleng dan aku nggak kuat lagi, terpaksa aku jatuhin kamu. Dan itu merupakan pengalaman kedua aku. Haha. Semoga ke depannya nggak lagi.

     Mungkin itu dulu sekelumit cerita tentang kamu. It’s amazing. 2 years with you in here, and tomorrow we will continue our new story in our hometown.

     Ahh.. andai saja kamu itu hidup dan kamu itu cewek, pasti kalo nggak jadi pacar ya jadi istri. Haha. Tapi ya sama saja “menghidupkan yang mati, mematikan yang hidup” itu susah. Belum lagi kalo kamu bosen. Haha. Seenggaknya aku nggak pernah bosen sama kamu. 4 tahun total kita telah jalani bersama. Haha.. ya nggak..
You’re the best thing I never knew I needed,, my lovely,,

  
versi lama sebelum go jakarta

Megasedici #3884LG

   Dan inilah salah satu kebenaran, entah kebenaran yang seperti apa yang kembali aku cari. Hehe. Seenggaknya aku nggak mau menjadi bodoh untuk memakai mesin waktu kembali ke masa purba dan menceritakan sesuatu yang terjadi di masa sekarang ini. Hehe.. :p, dan andai aku melakukan itu, itu juga bukan merupakan suatu kebodohan,, itulah sebuah titik balik, dimana kehidupan selalu berjalan dinamis.

Ask & Answer

      Rasanya jaman sekarang nggak lengkap kalo nggak galau, berikut adalah bentuk silaturahmi saya dengan dosen mata kuliah KSPK (Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian). Nggak banyak yang kami bahas sih, cuma mengenai kepemimpinan dari karakteristik Steadiness. berikut cuplikannya:


Fww       : Pak, apakah seorang steadiness itu bisa menjadi seorang pemimpin? misal saya berada di sebuah kelompok dimana kebanyakan adalah orang2 yag steadiness, termasuk saya. Di mana orang2 ini selalu bilang “ikut” atau “terserah”. Apakah jika salah satu maju menjadi pemimpin bisa menjadi seorang pemimpin yang baik, pak?
Mr.Sat   : Semua karakter punya kesempatan untuk menjadi pemimpin tapi gayanya beda2, tetap berkualitas tapi dia cenderung memikirkan perasaan anggotanya dan senang akan keputusan bersama karena tidak ada konflik beda dgn seorang dominance yg semua pengin dipegang sendiri,, jadi bisa kok steadiness menjadi seorang pemimpin...
fww        : Ohh gitu ya pak,, saya sebenarnya takut, kalo misalnya saya tampil untuk menjadi decision maker di kelompok itu malah nanti jadi membebani kelompok dengan kepemimpinan yang kurang maksimal...
Mr.Sat   : Emang harus ada yang maju karena orang2 steadiness itu cenderung introvert dan gak mau masuk dlm konflik,, jd harus ada yang maju,, kalo gak ada yg jadi decision maker, kelompok gak akan pernah maju..

begitulah sekelumit kisah antara mahasiwa dengan dosen nya,,
semoga bermanfaat :D