Afternoon Fishing

"Mbon, mancing ning Cipta yoh,, mengko dibakar kono" (Mbon, Mancing di Cipta yok, ntar (ikannya) dibakar di sana)
Mendengar seperti itu, rasanya pengen ketawa sekaligus kagum atas ide cemerlang yang terlontar dari lubuk hati saudara Qisthon. Langsung saja, saya sampaikan ide ini pada kawan Anggari. Dia mah oke-oke aja. Aku coba kontak kakak tertua Izhar, dia cuma bilang "Yo mengko delok sik, Mbon" dengan sedikit mesem dan gayanya yang (sok) cool.. hahaha.

Sabtu kemarin, menjadi hari yang pas. Cuaca panas khas Semarang muncul diselingi awan mendung yang kadang beriringan menyembunyikan mentari. Sengaja kami berangkat sore, biasanya kami berangkat habis Shubuh. Bapak (saya) yang mendengar bahwa kami akan berangkat segera mengeluarkan jaringnya seraya berkata "Aku tak melu". Jadilah saat itu 4 orang berangkat.

Sekitar pukul 13.00 kami berangkat, Qisthon berangkat dari rumahnya karena sebagai anak Kaligawe yang terkenal "angker" dia memiliki keunggulan dalam hal jarak menuju ke spot. Benar saja, saat kami berhenti untuk membeli umpan udang hidup, dia nge-SMS kalo udah sampe. Dan tahu-tahu udah njedul di belakang kami.

"Kowe mau gak reti tak dadani to? (sambil melambai-lambai)

Kondisi pantai saat itu jika digambarkan dengan kata-kata mungkin seperti ini : Karang dengan ukuran sedang, bibir pantai dipenuhi dengan sampah yang terhempas derasnya ombak. Ombak sendiri lumayan lah. Kalo mau nyelup, bisa sedengkul.

Bapak siap dengan jaringnya, Qisthon siap dengan peralatannya soalnya sering kecantol, bahkan dia yang terkenal garang sampai bilang "Aduh Mbon,, aku pingin nangis" :( karena kesal buat rangkaian pancing terus-menerus. Anggari nggak tahu sibuk ngapain, soalnya dia benar-benar sangat memanfaatkan ruang jika mancing di tepi laut lepas. Sedangkan saya, enjoy aja.. kepikiran yang di sana..

Rencana bakar-bakar yang sempat kami apungkan, akhirnya benar-benar terwujud. Dengan hanya berbekal korek api batang dan kecap 1 sachet, akhirnya kami bisa melaksanakan pesta....

Dan pesta akhirnya terwujud....


#1 Ikan hasil pancingan, sudah dibersihkan pake pisau yang dibawa Qisthon dari rumah, maklum anak Kaligawe, harus selalu sedia senjata!!

#2 Gak bawa piring, ikan cukup diletakkan di atas batu


#3 Bolang tenan cah iki,, sangune korek.. enyak enyak enyak
#4 benar-benar master chef Qisthon
#5 tak ada kompor. batu pun jadi

#6 tidak lupa sholat

#7 sing nunggu laut malah njedul

#8 wes ah tak barke sholatku

#9 jebule bar wudhu.. persis bolang, cukup pake hasduk

Alhamdulillah.. :)

Me-Lepas Landas-kan



Lepas landas


"Semua berakhir tinggalkan cinta kita, bahagialah kau kan bersamanya"
(#1 -- Semua Berakhir)

"Biarkan aku menjadi diriku, jangan tawarkan indah duniamu, kau tahu itu bukanlah diriku, coba mengerti akan duniaku"
(#2 -- Lain)


"Walau semua tlah sirna dan takkan kulupa, dirimu pernah ada nikmati cerita kita"
(#3 -- Tak Harus Miliki)

"Walau jarak terpisah, kau tetap milikku, bayangan dirimu slalu kurindu"
(#4 -- Surat Cinta)

Senyumanmu,, lembut belaimu, kurindukan, kisah kasihku dengan dirimu kan kukenang tuk selamanya..."
(#5 -- Dan Selamanya)

"Diriku terhanyut dalam khayalan semu, dan kusadari diriku terlalu jauh memimpikan semua yang tak pernah kan kudapat.. dan berakhirlah khayalku"
(#6 -- Andaikan)

"Kau datang dan sirna, suguhkan sebentuk cinta, kau tersenyum terpenuhi, hanya tinggalkan asa, yang dulu hanya untuk sesaat datang dan terus menghilang..."
(#7 -- Hanya Untuk Malam Ini)

"Hapuskan luka, biarkan cinta kembali, bersemi dan sinari damai di hatimu"
"Takkan kulepas, bila cinta tulus tlah hadir darimu, kau merangkul kalbuku, kan slalu kubawa"
(#8 -- Lagu Untukmu)

"Ciptakan mimpimu, biarlah kudekap tubuhmu, satukan anganmu, biarkan bayang masa lalu"
(#9 -- Bayang Masa Lalu)


Ronald-Danny-Abun-Marshal

Sayang banget band keren kayak gini bubar. musikalitasnya sangat khas dan enak didenger. meskipun nggak pernah lihat live langsung, sudah cukup bagi saya untuk menjadi pasien dr.pm.