Laga Liga Kita (part one)

P e r k e n a l a n . . . . . .
Liga OJT, sebuah kompetisi yang khusus diadakan untuk mempererat jalinan silaturahim di antara OJT- ers di lingkungan kantor pajak se-Semarang. Dipelopori oleh beberapa orang dari KPP Semarang Barat dan KPP Semarang Selatan.
Note: untuk seterusnya dalam penyebutan nama kantor hanya akan disebutkan nama arah mata anginnya. Misal, KPP Semarang Tengah Satu akan ditulis “Tengah I”, KPP Semarang Timur akan ditulis “Timur”. Hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan umum di lingkungan internal kami.

Liga ini beranggotakan semua KPP yang ada di Kota Semarang minus KPP Candisari. Entah hal ihwal apa yang menyebabkan mereka tidak turut hadir. Liga ini berformatkan setengah kompetisi di mana ada 8 kantor yang berpartisipasi, yaitu : Tengah I (kantor tempatku magang), Tengah II, Gayamsari, Madya, Barat, Selatan, Timur, dan Kanwil. Liga ini menggunakan aturan sama seperti futsal pada umumnya. Yang membedakan mungkin hanya 1 pertandingan terdiri dari 2 babak, di mana tiap babak dilangsungkan selama 17-20 menit. Setiap matchday akan ada 4 pertandingan. Pertandingan ini dilakukan seminggu sekali di hari Rabu.

Satu tim tiap kantor beranggotakan para OJT-ers dan boleh membawa pegawai asli sebanyak 2 orang. Dan ternyata peserta boleh ditambah setelah kantor “kedatangan” pegawai magang hasil penerimaan umum kemarin. Kekuatan yang cukup merata di antara kantor menyebabkan persaingan menjadi lumayan sengit.

Kami (Tengah I) tetap pede dan yakin pada skuad kami. Karena jumlah anggota tim sudah cukup 11 orang. Namun, di tengah jalan akhirnya kami menambah kuota dengan memasukkan 2 orang dari pegawai magang penerimaan umum dan 2 pegawai asli. Dan ini semakin menambah solid kekuatan kami.

Berikut adalah kronologi dan evaluasi hasil-hasil pertandingan kantor kami, yaitu 512 tercinta:

M a t c h d a y 1 (Rabu, 29 Jan 2014)
Pertandingan kami yang pertama seharusnya melawan Gayamsari. Namun, Gayamsari berhalangan hadir dan jadwal pun ditukar. Dan lawan kami yang baru adalah 512 vs Timur. Tempat di mana aku PKL dulu. Seperti biasa, aku terkena sindrom “pertama”. Cukup deg-degan juga dan sempet bikin eneg di perut. Haha. Pertandingan cukup alot. Ternyata di Timur ada kawan yang bermain sangat ngotot dan bagus. Emosi pun mulai meninggi tetapi masih dalam batas. Saat itu kami sempat unggul dan sempat pula terkejar. Alhamdulillah pertandingan ini dimenangkan kami dengan skor 6-3 dan dari 6 angka itu aku menyumbangkan 3 gol. Alhamdulillah.

M a t c h d a y 2 (Rabu, 05 Feb 2014)
Seminggu kemudian, pertandingan kedua pun digelar. Lawan kami berikutnya adalah Madya. Pertandingan ini ibarat derby karena Tengah I dan Madya berada dalam satu gedung. Tidak ada perasaan canggung, karena sudah mulai terbiasa. Pertandingan pun dimulai. Irama permainan kami sudah mulai terbentuk. Hingga kami sempat unggul 5-0. Tensi pun agak dikendurkan dan kami pun menerapkan kebijakan rotasi supaya semuanya merasakan atmosfer pertandingan. Tanpa terduga kami pun lengah dan sempat terkejar hingga Madya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5 sama kuat. Dengan sedikit motivasi, semangat kami pun terbakar #halah sehingga alhamdulillah kami bisa menjauh dan skor akhir pun menjadi 9-5 untuk kemenangan kami. Di pertandingan ini, aku berhasil menyumbangkan 2 gol. Hehe. Siip.

M a t c h d a y 3 (Rabu, 12 Feb 2014)
Waktu satu minggu terasa cepat, tahu-tahu sudah hari Rabu lagi. Dan pada Rabu ini, kantor kami berhadapan dengan Barat. Di Barat, banyak kawan yang aku kenal. Jadi sama-sama tahulah bagaimana peta kekuatan masing-masing.
Pertandingan berlangsung sengit. Kami sempat unggul, tetapi lagi dan lagi akhirnya berhasil terkejar. Kami mulai kehilangan fokus. Dan di saat itulah, fokus saya hilang dan hanya emosi yang muncul. Bahkan kawan karib saya gasak sendiri. Darah muda saat itu bergejolak karena sifat yang tidak mau kalah. Sungguh sebuah penyesalan yang muncul setelah pertandingan berakhir. Di pertandingan ini akhirnya kami menang tipis 8-7. Dan secara tidak sengaja, gol penentu adalah gol ketiga dari saya. Yap, meskipun kemenangan berada di pihak kami. Rasanya sungguh beda.

M a t c h d a y 4 (Rabu, 19 Feb 2014)
Hari sudah mulai menginjak Rabu lagi, itu artinya kami harus berjuang lagi dan kali ini memasuki pekan ke-4. Sudah separuh perjalanan kami lalui. Rekor pun masih bersih dengan 3 kemenangan. Pertandingan ke-4 yang menjadi lawan kami adalah Gayamsari. Kantornya berada satu gedung dengan kami. Bisa dikatakan ini adalah derby yang kedua, setelah kami pada pekan ke-2 bertemu Madya.
Penyesalan akan kejadian pada pekan ke-3 masih membekas dalam benakku. Dan pada pertandingan tersebut aku memutuskan untuk mengambil ban kapten. Bukan apa-apa, dengan memikul sebuah tanggung jawab itu diharapkan aku tidak lagi meledak-meledak. Lebih mampu mengontrol emosi. Di sisi lain, aku juga khawatir karena track record di mana ketika aku menjadi kapten maka biasanya berujung dengan kekalahan. Tetapi bismillah, aku ambil resiko itu.

Duel panas sudah terjadi sejak menit pertama bola bergulir. Kali ini aku berada di posisi di belakang, sebuah posisi yang kurang biasa ak tempati. Qisthon berada di barisan penggempur. Sempat agak linglung juga bermain di belakang. Pertandingan memanas dan kami pun saling mengejar skor.

Entah kenapa di pertandingan ini aku merasa kaki terasa sangat lemas. Entah karena masih terbawa oleh penyesalan pertandingan kemarin atau karena terlalu berhati-hati. Hal ini dimanfaatkan oleh lawan kami yang bermain semakin agresif. Dan penyakit itu kumat. Antara emosi hampir kalah dan akting, secara tak terduga saya mendorong pemain lawan. Dan sempat terjadi adu mulut. Hal ini aku lakukan supaya konsentrasi mereka bubar. Dan benar saja, lawan bermain semakin tidak menentu.

Hingga skor akhir menjadi  8-7 untuk kemenangan kami. Dan untuk pertama kalinya rekor itu pecah. Aku menang dan menjadi kapten. Alhamdulillah. Di sisi lain, ini juga rekor di mana aku gagal untuk menjaringkan bola ke gawang lawan. Tapi nggak apa-apa, yang penting tim Tengah Satu berhasil mengamankan 3 angka.


Bersambung di kesempatan selanjutnya...

[me] tagar rileks



Mainan ginian, melatih kesabaran, kecermatan, ketahanan, serta yang tidak kalah penting kemujuran...
jarang-jarang bisa menang pake mode expert... #senggang