M
a t c h d a y 5 (Rabu, 26 Mar 2014)
Pekan inilah yang menganggu harmoni
yang ada dalam benak khayalan. Dan kami harus melawan tim kuat, tim favorit
juara yaitu Selatan. Sungguh aku respek terhadap tim ini. Sebelum kompetisi ini
kami pernah melakukan pertandingan persahabatan dan hasilnya kami kalah.
Meskipun waktu itu kami berdalih bahwa nafas mereka adalah nafas muda. Haha. Di
tim inilah juga terdapat kawan satu kosan, satu kamar malah. Teman berbagi
kasur.. haha. Dialah sang kapten Izhar Riri. Tegang-tegang santai sih.
Seperti biasa, setelah peluit tanda
pertandingan mulai dibunyikan tensi pertandingan agak lambat. Namun,
lama-kelamaan mulai meningkat. dan seperti biasanya, Izhar berada di belakang.
Inilah yang sudah aku hafal, dan itu artinya kami harus berduel. Tercatat dalam
ingatanku, 3x kami berbenturan. Haha. Sakit juga. Tapi nggak apa-apa, mungkin
karena faktor teman sekamar jadi have fun
aja, malah suporter di luar yang mulai panas.
Saling mengejar selalu terjadi di
setiap waktu yang bergulir. Sungguh pertandingan yang sangat seru. Hanya secara
pribadi, aku agak kecewa dengan wasit. Tapi nggak apa-apa sih. Di pertandingan
ini pun akhirnya kami menelan kekalahan pertama dengan skor... lupa. Hahaha.
Semoga kekalahan ini menjadi cambuk bagi kami untuk lebih kompak ke depannya.
Oh iya. Di pertandingan ini, aku
sempat melakukan hal bodoh. Haha. Aku menangkis bola dengan tangan. Kayak
pemain voli. Dan itu aku lakukan persis di depan kotak pinalti pertahanan kami.
Entah apa yang ada di benakku waktu itu-,-“. Walhasil, kartu kuning pun keluar
dari saku wasit. Dengan keluarnya kartu kuning ini, aku harus berhati-hati
supaya tidak dapat kartu kuning lagi agar tidak absen dalam pertandingan
terakhir.
Kekalahan di minggu lalu benar-benar
menjadi pelajaran bagi tim Tengah 1. Kami harus bangkit dan lebih semangat lagi
menghadapi 2 lawan terakhir kami. Dan yang pertama menjadi lawan kami adalah
Kanwil. Tanpa mengurangi rasa hormat, Kanwil merupakan tim yang ternyata cukup
menjadi bulan-bulanan lawan. Itu bisa dimaklumi karena tim mereka merupakan tim
minimalis dengan personel yang sangat terbatas. Namun, hal tersebut tidak membuat
kami meremehkan mereka. Kami tetap bermain dengan sepenuh hati.
Kami mengambil inisiatif serangan
sejak peluit ditiup oleh wasit. Pertandingan berjalan lambat. Hal ini membuat
kami justru lebih leluasa untuk memainkan bola dan menyusun serangan. Tempo pun
berjalan enak, kadang kami langsung melepaskan umpan yang tajam ke daerah
lawan. Terkadang juga kami melakukan umpan satu-dua. Gol demi gol pun mengalir
sepanjang laga.
Aku mencoba untuk tetap tenang
sepanjang pertandingan dan tak terpancing emosi. Alhamdulillah tidak ada
insiden yang berarti, karena memang tempo berjalan sangat santai. Tensi tinggi
tidak muncul dalam pertandingan.
Pada akhirnya pertandingan dimenangkan
oleh kami dengan skor 8-3. Aku menyumbang 4 gol, alhamdulillah. Sebuah prestasi
yang jarang-jarang seperti ini. Dari 4 gol itu, 2 gol aku cetak lewat kepala.
Dan ini juga sebuah prestasi yang jarang-jarang. Hehe.
M
a t c h d a y 7 (Rabu, 12 Mar 2014)
Pekan terakhir, tepatnya di hari Rabu
minggu ke-7 semenjak pekan pertama liga OJT bergulir. Tanpa diduga dan tanpa
terkira, tim kami masih berpeluang meraih capolista klasemen. Dan yang lebih
ketatnya lagi, ada 3 tim lain yang juga berpeluang menjadi juara. Mereka adalah
Tengah Dua, Timur, dan Selatan.
Lagi-lagi sebuah drama harus terjadi
dalam liga OJT ini. Ke-4 tim ini (termasuk kami) harus saling bertemu.
Pertandingan pertama antara Timur vs Selatan dan selanjutnya tim kami, Tengah
Satu vs Tengah Dua. Pertemuan yang bisa disebut sebuah derby yang ketat.
Semuanya berpeluang menjadi juara, karena peraturan peringkat menggunakan
sistem head to head. Berikut skenarionya:
Selatan
juara jika : menang lawan Timur dan Tengah Dua kalah
Timur
juara jika : menang lawan Selatan dan Tengah Satu kalah
Tengah
Dua juara jika : menang lawan Tengah Satu dan Timur kalah
Tengah
Satu juara jika : menang lawan Tengah Dua dan Selatan kalah
Karena, wasit sudah ditentukan sejak
awal dimulainya liga OJT, lagi-lagi secara kebetulan perwakilan Tengah Satu
mendapat kehormatan untuk memimpin pertandingan antara Timur vs Selatan. Sempat
ada diskusi dalam “grup perwakilan liga” karena kemungkinan adanya main mata. Namun,
panitia tetap pada keputusannya karena mereka yakin tidak akan terjadi main
mata. Begitu pun dengan kami, Tengah Satu. Timur vs Selatan harus kami kawal
dengan baik, walaupun di sisi lain kami mengharap Selatan takluk oleh Timur.
Hal ini supaya peluang kami mengangkat trophy tetap hidup.
Pertandingan Timur vs Selatan pun
dimulai. Nampak suporter yang terlihat segar saling beradu semangat dalam
mendukung tim masing-masing. Tensi pertandingan dimulai cukup datar. Aku dan
Qisthon tetap menunjukkan integritas tinggi memimpin pertandingan. Gol-demi gol
pun mengalir dari kedua belah. Kiper dari Timur terlihat cukup tangguh menghalau
serangan yang dibangun Izhar dkk. Sebaliknya tim Timur seringkali melakukan
serangan counter yang cukup efektif. Hingga akhirnya Timur berhasil
menghempaskan Selatan dengan margin yang cukup lumayan. Dan ini berarti peluang
juara kami masih ada.
Sekarang peluang juara mengerucut pada
tim Timur dan kami. Tengah Dua sudah tidak mungkin menjadi juara karena
meskipun mereka mengalahkan kami, mereka tetap kalah Head to Head dengan Timur.
Itu artinya dalam laga derby Tengah Satu vs Tengah Dua, peluang kami ada dua,
juara atau tidak sama sekali.
Segera setelah menyudahi memimpin
pertandingan Timur vs Selatan. Aku dan Qisthon segera bergabung dengan tim kami
untuk pemanasan dan briefing dengan manager-player yaitu Faris AH. Dukungan
suporter dalam pertandingan yang ibarat final ini sangat banyak. Tim OJT kami
lengkap berjumlah 20 orang hadir, belum lagi adanya pegawai yang merupakan
sahabat OJT. Haha. Amunisi sudah siap dengan sokongan material yang dikonversi
menjadi agar-agar, puding, minuman, dan sumbangan donat. Hal ini masih ditambah
dengan dukungan dari teman-teman kantor pajak lain. Sungguh sebuah motivasi
yang berlipat-lipat. Sempat kulirik trophy yang berada di dekat lapangan itu.
Dan sempat berandai-andai. Ah tapi sudahlah, yang penting berjuang dulu. Hehe.
Berikan yang terbaik dan yang di atas lah yang akan menentukan hasilnya.
Kapten tim diamanahkan kepadaku.
Setelah dilakukan undian, ternyata Tengah Dua mendapat keuntungan untuk
melakukan free kick. Tanpa diduga, sepakan pertama mereka membentur pagar hidup
kami dan masuk ke sudut gawang. Gol. Sungguh sebuah gol cepat dan hal ini
membuat suporter kami terdiam.
Pertandingan dimulai kembali.
Alhamdulillah, kami tidak panik. Kami mencoba sabar dengan membongkar
pertahanan lawan dengan perlahan. Dan hal ini yang tidak terlihat di
pertandingan-pertandingan sebelumnya. Hehe. Berkat usaha keras teman-teman,
akhirnya gol untuk kami tercipta. Kedudukan menjadi sama kuat 1-1.
Terjadi sebuah insiden kecil dimana,
pemain lawan menabrak kiper kami. Meskipun kiper kami tidak apa-apa, Qisthon
segera menghadang pemain lawan tersebut dan terjadi adu mulut. Suasana sempat
tegang, bahkan aku sempat melihat ada sandal masuk di lapangan. Sesaat kemudian
tensi mereda setelah wasit mendamaikan keduanya.
Berkat insiden tersebut, entah kenapa
permainan lawan menjadi agak goyah. Permainan mereka pun tidak dapat
berkembang. Gol bagi kami tercipta lagi, jadilah kami unggul dengan skor 2-1.
Merasa di atas angin, kami pun memainkan mental dan waktu. Dengan napas yang
terbatas, kami mencoba mengulur-ulur waktu. Tensi panas tersaji sepanjang babak
ini. Hingga akhirnya di akhir babak pertama kami berhasil memimpin dengan skor
3-1.
Jeda babak pertama, kami gunakan untuk
istirahat dan mendengar pengarahan dari pak bos manager. Tetap fokus karena
pertandingan belum selesai. Tinggal satu babak lagi.
Babak kedua dimulai, kami tetap fokus
untuk mempertahankan keunggulan skor. Tensi tidak menurun di babak kedua ini,
lawan tetap fokus dan penuh motivasi untuk membalikkan keadaan. Gol pun
tercipta untuk lawan. Skor menjadi ketat 3-2. Beberapa pergantian dilakukan
untuk menjaga ritme permainan.
Insiden kedua dalam pertandingan ini
terjadi, aku mendapat kartu kuning. Haha. Saat lawan sudah meliuk-liuk melewati
Faris dan Qisthon, aku melakukan “penyelamatan” dengan menghadangnya. Lawan pun
terjatuh terguling-guling. Aku berusaha mendekati untuk berjabat tangan dan
meminta maaf. Namun, pemain itu malah pergi. Mungkin terlanjur jengkel. Haha.
Wasit menghadiahi aku kartu kuning. Ya sudahlah, saya terima hadiahnya. Huhu.
Permainan kemudian dilanjutkan dan tak
diduga ternyata gol-gol kemudian mengalir, Gin mencetak 3 gol dan alhamdulillah
aku berhasil memborong 4 gol. Peluit pun ditiup. Subhanallah. Akhirnya kami
menjadi juara. Segera setelah bersalaman dengan pemain lawan. Kami bergabung
dengan suporter untuk merayakan juara ini bersama. Saat kami keluar pun kami
mendapat ucapan selamat dari teman-teman tim lain. Sungguh sebuah prestasi bagi
kami.
Kami berpesta dengan sisa-sisa cemilan
yang ada. karena malam semakin larut, kami minta izin pada panitia untuk
meminjam lapangan dan berfoto ria di sana. Panitia pun mengizinkan.
Alhamdulillah.
Tengah Satu. bukan hanya sekedar sebuah tim, tetapi sebuah keluarga. Terima kasih kepada semua squad, suporter, penyandang dana, panitia, tim-tim yang berpartisipasi. Dan ini selalu akan menjadi sebuah cerita kita bersama :)
Gallery Photo :