Sebuah frase yang singkat, lebih kurang
berarti “berjanji untuk tidak membuat janji/ janji-janji”. Zaman sekarang,
banyak sekali manusia yang dengan mulut besarnya lantang mengucapkan
janji-janji. Betapa mudahnya kalimat manis yang dilontarkan untuk membuat
manusia lain terlena. Padahal, di balik janji tersebut muncul sebuah tanggung
jawab yang besar untuk melaksanakan janji tersebut.
Mungkin paragraf di atas adalah maksud dan
keinginan yang saya utarakan kepada pejabat eselon IV di lingkup eselon II di
kalangan eselon I saya. Sebuah pertemuan yang secara tidak sengaja, kemudian
berlanjut dengan obrolan santai tapi serius. Beliau berkata kepada saya bahwa
sebagai generasi muda harus selalu memberikan yang terbaik bagu bangsa ini.
“Jangan tanyakan apa yang berikan negara
kepadamu, tapi sebaliknya” mungkin kata ini sudah sering kita dengar, tetapi
kita selalu menyepelekan. Resikonya? Kena PHP kan... PHP yang kebarnya selalu
tidak jelas dan kebanyakan dari kita selalu menelan mentah-mentah. Kena deh...
Efek kena PHP ya antara angan yang tinggi dan
malas bekerja. Revolusi mindset harus kita tanamkan, minimal dimulai dari diri
sendiri. Bekerjalah dengan giat, ikhlas, semangat. Insya Alloh feedback yang
kita terima akan sesuai baik itu dunia maupun akhirat. Bismillah.
Inilah yang saya maksud, bu... bahwa ketika
saya mengeluarkan janji-janji saya akan begini, saya harus begitu. Jujur, saya
tidak mampu. Saya hanya mampu memotivasi diri sendiri dan tentunya orang di
sekitar saya. Intinya ada pada saya dan kemauan keras saya untuk menjadi lebih
baik. Soal reward? Angan saya tidak pernah sampai untuk menceritakan itu.
Biarlah yang di atas menilai saya.
Dan terakhir, biarkan saya (kami) berkarya
untuk bangsa ini. Bangsa yang sedang dilanda krisis di berbagai dimensi. Semoga
generasi kami bukan generasi aib bagi bangsa ini. Doa Anda semua menyertai
kami...
“Ketika kita
merasa begitu lelah dan kecewa maka kita sedang belajar...arti kesungguhan”
“Ketika kita
merasa sepi dan sendiri maka kita sedang belajar...arti ketangguhan”
“Ketika kita
sedang menanggung biaya yang tidak seharusnya kita tanggung maka saat itu kita
sedang belajar...arti bermurah hati”
“Ketika
kerja keras kita tidak dihargai maka saat itu kita sedang belajar...arti
ketulusan”
“Ketika
usaha kita dinilai tidak penting maka pada saat itu kita sedang belajar...arti
keikhlasan”
“Ketika hati
kita terluka sangat dalam maka saat itu kita sedang belajar...arti memaafkan”