j.u.l.y.a.f.t.e.r.n.o.o.n

Hujan yang sedari pagi turun menyapa bumi mungkin menambah kesenduan di sore ini. Daun-daun yang masih basah, tanah yang masih lembab, dan udara yang mulai menusuk tulang. Mereka semua itu yang menyebabkan semakin sendu mentari yang mulai terbenam. Ya, hujan sudah berhenti sejak siang tetapi rasa dingin masih menyelimuti seharian ini.

Rasanya sungguh aneh dan berbeda.

Pada jam ini, biasanya aku sudah bersiap-siap untuk menempuh jarak sekitar 200km dengan waktu tempuh hampir 5jam. Tempatku mencari makan memang jauh dari hiruk pikuk kota, dalam 2 tahun ini.

Pada jam ini, biasanya aku sudah berpamitan dengan rekan-rekanku di sini untuk kembali ke tempat pekerjaan. Tak lupa kami saling membuat janji untuk meramaikan akhir pekan depan saat aku pulang, tetapi tak jarang kami lupa menepatinya.. haha. Hanya geletakan dan ngobrol santai sudah menjadi pelipur ingkar janji.

Pada jam ini, biasanya aku sudah berhimpitan dengan manusia-manusia yang berbeda dari banyak segi. Ada yang mungkin pedagang, pelajar, pegawai negeri, dan masih banyak lainnya. Tingkahnya pun berbeda-beda. Ada yang merokok, menyanyi, mengusap kepala dengan balsam. Dan aku hanya hanya duduk terdiam dan tertidur, larut dalam buaian lagu di handphone.

Sekarang....

Rasanya agak canggung bertemu dengan mentari sore ini. Biarlah sore ini menjadi sore sendu yang pertama untuk kepindahanku. Aku tak akan pernah lupa semua kenangan yang ada di sana. Dua tahun tiga bulan. Bukan waktu yang singkat untuk semuanya. Tawa, tangis, rindu, marah, benci, jenuh, capek, senyum, tanggung jawab. Semuanya akan tetap menjadi tulisan yang abadi. Bukan waktu yang singkat pula untuk menambah 8kilo berat badan. Hahaha.

Semoga mentari besok akan secerah seperti biasanya. Biarlah hujan hari ini menjadi penyejuk bumi yang makin lama diisi dengan api kebencian sebagian penghuninya.

Mungkin ini jalan dari Alloh yang ditunjukkan padaku, setelah apa yang aku capai di tahun ini beberapa tidak dapat berjalan sesuai rencanaku. Apalah dengan rencanaNya yang begitu indah dan begitu nikmat. Nikmat bersabar dalam menghadapi ujian atau nikmat-nikmat yang lain yang mungkin akan Dia sisipkan dalam perjalanan waktu ke depan.

Bismillah... Saatnya aku kembali ke kota dan menjalani kehidupan kembali...
Bekerja lebih giat dari sebelumnya